Get This Widget

Senin, 06 Februari 2012

Pulau Terbesar Di Korea

Jeju

 

Pulau Jeju (Jeju-do) adalah pulau terbesar di Korea dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Pulau Jeju adalah satu-satunya provinsi berotonomi khusus Korea Selatan.
Terletak di Selat Korea, sebelah barat daya Provinsi Jeolla Selatan, yang dahulunya merupakan satu provinsi sebelum terbagi pada tahun 1946. Ibukota Jeju adalah Kota Jeju (Jeju-si).
Topografi Pulau Jeju terbentuk sekitar 2 juta tahun lalu oleh aktivitas vulkanis. Di tengah-tengah pulau muncul Hallasan (Gunung Halla), gunung tertinggi di seluruh Korea (1.950 m). Pulau ini bercuaca hangat sepanjang tahun dan pada musim dingin jarang turun salju, sehingga tanaman-tanaman yang tumbuh di daerah subtropis bisa bertahan hidup.
Pulau Jeju dijuluki Samdado, "Pulau yang Berlimpah dengan Tiga Hal" yaitu, bebatuan, wanita dan angin]. Karena memiliki keindahan alam dan kebudayaan yang unik, Pulau Jeju adalah salah satu objek wisata paling terkenal di Korea. Dalam catatan sejarah, Jeju disebut dalam berbagai nama, mulai dari Doi, Dongyeongju, Juho, Tammora, Seomna, Tangna atau Tamra.
Kota pelabuhan terdekat Jeju dengan daratan utama Korea adalah Mokpo, propinsi Jeolla Selatan. Panjang garis pantai 253 km, luas keseluruhan 1.825 km². Suhu di Jeju dapat bervariasi, mulai dari tropis sampai subtriopis. Suhu rata-rata per tahunnya adalah 14,6° C dan 4,7° di musim dingin. Keanekaragaman flora yang tumbuh di Jeju sangat berbeda dengan yang ada di Semenanjung Korea. Karena iklimnya yang baik, pulau ini ditumbuhi lebih dari 1.700 jenis tanaman, sehingga Jeju dijuluki sebagai "Pulau Botani" karena kekayaan floranya.
Selama berabad-abad, penduduk Pulau Jeju dijuluki sebagai yukgoyeok ("enam jenis pekerja keras") yang merujuk kepada warga yang mengerjakan berbagai pekerjaan sulit dan berat untuk hidup, seperti mencari abalon dan kerang dengan cara menyelam ke dasar laut, membangun pelabuhan, beternak, membuat kapal dan bertani. Seringkali mereka diperas demi membayar upeti kepada penguasa di ibukota. Bencana alam seperti kekeringan dan angin topan juga sering mengakibatkan gagal panen dan kelaparan yang memakan banyak korban jiwa.
Peristiwa paling kelam dalam sejarah rakyat Jeju adalah insiden berdarah pada periode pembentukan Republik Korea pada tahun 1948 sampai periode Perang Korea (1950-1953) dimana banyak warganya dibantai karena dianggap sebagai sarang pemberontak atau pengikut komunis. Karena mengalami kehidupan yang keras oleh tekanan penguasa, warga Jeju dikenal sebagai orang-orang yang tabah dan mampu bertahan dalam situasi yang sulit. Rakyat Jeju menyatakan tentang kehidupan mereka dengan ungkapan:
"  Kebahagiaan itu kecil seperti butir pasir, sementara kesedihan itu sebesar batu karang "

Sejarah

Menurut catatan sejarah Cina kuno, San Guo Zhi, pada abad ke-3 Masehi, Pulau Jeju adalah sebuah kerajaan independen yang bernama Tamra. Pada saat itu Tamra sudah menjalin hubungan dagang dengan Tiga Negara Han di Semenanjung Korea. Dari abad ke-5 sampai 9, Tamra juga menjalin hubungan dagang dengan kerajaan Goguryeo, Silla, Dinasti Tang dan Jepang. Tahun 1105, Tamra diserap dalam teritori Dinasti Goryeo pada masa pemerintahan Raja Gojong (bertahta 1215-1259) dan namanya diganti menjadi Jeju ("daerah"). Dengan masuknya Jeju dalam teritori Goryeo, sumber daya alam Jeju diperas demi memberi upeti kepada istana sehingga beberapa kali rakyat Jeju melakukan pemberontakan. Pada tahun 1270, Tiga Polisi Elit (Sambyeolcho) dibantu oleh rakyat Jeju memberontak pada pemerintahan setempat dan penguasa Mongol, namun berhasil dipatahkan.
Para penguasa Mongol memilih Jeju sebagai pangkalan untuk menyerbu ke Jepang. Di pulau ini mereka menternakkan kuda, membuat kapal perang dan mendirikan kuil Buddha bernama Beobhwasa. Pada periode Dinasti Joseon (1392-1910), kaum penguasa memandang Jeju sebagai daerah perbatasan. Rakyat di daratan utama umumnya menganggap Jeju sebagai tempat asing dimana narapidana dibuang atau diasingkan. Pada abad ke-17, Raja Injo bahkan membuat peraturan bahwa rakyat Jeju dilarang pergi ke daratan utama. Peraturan ini bertahan hampir 200 tahun sampai dihapuskannya di abad ke-19. Akibatnya, rakyat Jeju sangat terisolasi dari dunia luar.
Pada saat penjajahan Jepang, rakyat Jeju menderita kelaparan dan kemiskinan. Banyak di antara mereka pindah ke Osaka pada tahun 1923. Selama periode penjajahan, warga Jeju berpartisipasi dalam perlawanan terhadap kolonialisme. Perlawanan terbesar terjadi antara tahun 1931-1932 di desa-desa nelayan di Kecamatan Gujwa dan Seongsan oleh para penyelam wanita (haenyeo). Pergerakan ini adalah perlawanan terbesar yang pernah dilakukan oleh wanita di Korea. Namun gerakan ini tidak menemui hasil. Setelah penjajahan berakhir, Pulau Jeju berada di bawah pengawasan militer Amerika Serikat. Pada peringatan Pergerakan 1 Maret 1919 tahun 1947, terjadi insiden berdarah yang disebabkan oleh penembakan polisi. Warga Jeju merespon insiden itu dengan mengadakan demonstrasi besar-besaran namun diredam oleh militer Amerika Serikat dengan penangkapan dan pembantaian.
Insiden ini memicu resistensi warga Jeju, terutama dari kaum pemuda yang mulai memberontak dan membangun pertahanan di kaki Gunung Halla. Kelompok ini menolak pembentukan Republik Korea yang dijadwalkan tanggal 10 Mei 1948. Pada tanggal 3 April 1948 mereka menyerang 11 pos polisi di seluruh pulau. Peristiwa ini menandai dimulainya Insiden Tiga April di Pulau Jeju. Setelah penyerangan tersebut, militer Amerika Serikat turun tangan dibantu tentara nasional dalam upaya pembersihan terhadap para pemberontak yang dianggap sebagai simpatisan komunis dengan cara membakar desa-desa di kawasan pegunungan. Upaya pembersihan berlanjut menjadi genosida mulai bulan Agustus 1948 sampai tahun 1949 yang membunuh ribuan orang.

Objek wisata

beberapa objek wisata sebagai berikut : 

  • Seongsan Ilchulbong atau Puncak Matahari Terbit adalah kawah gunung berapi yang memiliki luas 99.000 m² dan tinggi 182 m di sebelah timur Jeju.
  • Mokseokwon ("Taman Batu dan Kayu"), terletak 4 km di selatan Kota Jeju adalah taman yang memiliki kumpulan batu-batuan berbentuk unik dan akar-akar pohon tua yang sudah mati. Karena keunikannya, taman ini dijadikan sebagai monumen regional Jeju nomor 25.
  • Halla Arboretum (Kebon Raya Halla), tempat pelestarian sebanyak 506 jenis pohon, 90 spesies herbal. Terletak di sebelah barat Puncak Namjosun, selatan Kota Jeju.
  • Manjanggul (Gua Manjang), gua yang terbentuk dari aktivitas gunung berapi. Terletak di Desa Donggimnyeong, Kecamatan Gujwa, Kabupaten Jeju Utara, 30 km timur Kota Jeju. Dikenal akan stalaktit-stalaktit sepanjang 70 cm dan batu-batu dari lahar yang sudah membeku.

Kuliner

Kuliner rakyat Jeju sangat berbeda dengan yang ada di daratan utama. Mereka banyak bekerja sebagai nelayan sehingga bahan makanannya kebanyakan adalah hasil dari laut. Orang Jeju gemar mengkonsumsi makanan segar seperti ikan mentah. Hasil utama lain adalah rumput laut, abalon dan buah-buahan. Salah satu masakan Jeju yang paling terkenal adalah Jeonbokjuk, bubur abalon.

 

Pulau Habitat Komodo

Pulau Komodo

 

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

Sejarah

Pada tahun 1910 orang Belanda menamai pulau di sisi selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dengan julukan Pulau Komodo. Cerita ini berawal dari Letnan Steyn van Hens Broek yang mencoba membuktikan laporan pasukan Belanda tentang adanya hewan besar menyerupai naga di pulau tersebut. Steyn lantas membunuh seekor komodo tersebut dan membawa dokumentasinya ke Museum and Botanical Garden di Bogor untuk diteliti.
Tahun 2009, Taman Nasional Komodo dinobatkan menjadi finalis "New Seven Wonders of Nature" yang baru diumumkan pada tahun 2010 melalui voting secara online di www.N7W.com.Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak

Pulau Terpencil

1 . Tristan da Cunha: Pulau Paling Terpencil di Dunia
 Kumpulan pulau berpenghuni paling terpencil di dunia, Tristan de Cunha di Samudera Atlantik, sangat kecil sehingga pulau utamanya tak memiliki lapangan terbang. Rumah bagi 272 orang yang hanya memiliki 8 nama belakang, penduduknya mengalami penyakit seperti asma dan glaukoma. Dianeksasi oleh Britania Raya pada 1800-an, penduduk pulau memiliki kode pos Britania dan, ketika mereka memesan sesuatu secara online, membutuhkan waktu yang sangat lama agar pesanannya tiba. Tetapi, itulah perdagangan bila Anda memiliki kediaman di pulau yang letaknya sekitar 2.000 mil dari benua terdekat.
2 .  Vulcan Point: Pulau di Danau di dalam Pulau di Danau di dalam Pulau di…
Memenangkan penghargaan M.C. Escher untuk geografi, Vulcan Point di Filipina adalah destinasi turis paling populer. Terletak di pulau Luzon, sebenarnya merupakan gunung berapi aktif (Gunung Taal). Ini memberikan Vulcan Point penghargaan tidak hanya sebagai pulau di danau di dalam pulau, tapi juga gunung berapi di danau di dalam pulau.
3. Isola Tiberina
 Isola Tiberina adalah satu-satunya pulau di Sungai Tiber, yang membentang melintasi Roma. Pulau kecil ini (atau ait) kaya akan legenda. Satu mitos mengatakan pulau ini muncul dari sungai setelah warga lokal melemparkan tiran Tarquinius Superbus ke Sungai Tiber dalam sebuah pemberontakan. Sejak 293 SM, pulau ini dianggap sebagai tempat penyembuhan dan penyucian (orang Yunani membangun sebuah kuil) dan kegelapan (selama beberapa waktu di Abad Pertengahan pulau ini menjadi tempat penahanan para kriminal dan yang tak diinginkan). Sisa basilika, monumen dan obelisk modern dapat dilihat di pulau kecil berbentuk perahu ini yang dapat diakses melalui dua jembatan kecil. 
4 .Nauru  
 Dari WebUrbanist: “Nauru adalah negara pulau merdeka terkecil di dunia. Pulau di Pasifik ini hanya seluas 8 mil persegi, dan negara terkecil ketiga di dunia setelah Monako dan Kota Vatikan. Setelah cadangan alam fosfat dikuras habis, negara pulau yang pernah kaya ini menjadi surga bagi pencucian uang dan harus mencari bantuan dari Australia. Pulau ini kemudian menjadi jalan masuk bagi pencari suaka yang ingin memasuki the Land Down Under.” 
5.  Foula
 Foula adalah pulau Britania paling terpencil yang berpenghuni sepanjang tahun. Bagian dari Kepulauan Shetland, 30 penduduk menetap di tepi pantai dan hidup dari produksi wol dan perikanan. Awalnya dihuni oleh bangsa Norwegia pada 800 M, bangsa Skotlandia mengkoloni pulau ini pada 1500-an, tapi budaya Norwegia sangat berpengaruh. 
6. Pulau Paskah
 Pulau terkenal dan terpencil di Pasifik Selatan ini (”lepas pantai” Chile sejauh 2.200 mil) adalah rumah bagi sejumlah pahatan misterius di Bumi. Karena kelaparan, perang, bencana, epidemi, penduduk salah satu pulau paling terpencil di dunia ini menjadi terkenal, dan Rapa Nui (nama asli Pulau Paskah) adalah destinasi turis yang terkenal. Terdapat perdebatan mengenai kapan pulau ini dihuni (perkiraan mulai 200-1200 M). Tetapi banyak peristiwa dramatis yang mengancam populasi - seperti abduksi permanen yang menyapu bersih setengah populasi pada 1800-an - telah tercatat permanen di sejarah. 
7. Kepulauan Pitcairn
 Pitcairn Islands terkenal sebagai rumah bagi penjelajah dari kapal Bounty. Meskipun bukan negara sendiri, pulau ini memiliki yurisdiksi berdaulat. Juga salah satu pulau terkecil di dunia, dengan hanya 48 penduduk dari 9 keluarga asli. Budayanya sangat terbatas danreligius, tapi sekarang peraturan sosial telah sedikit diperlonggar (alkohol dikonsumsi) dan hanya 8 orang yang mendatangi gereja.
8 .  Kepulauan Surin
Kepulauan Surin di lepas Thailand sangat terbelakang dan terpencil, gipsi laut (satu-satunya penduduk permanen) menetap di kapal-kapal di perairan sekeliling dua pulau terbesar. Tetapi, pulau Utara dan Selatan, yang dipisah oleh selat kecil, terkenal selama waktu-watku tertentu sebagai destinasi perkemahan dan penyelaman bagi turis.
9 . Suwarrow Atoll
Suwarrow Atoll, bagian dari Kepulauan Cook, hanya tak berpenghuni untuk sementara. Sering dikunjungi (dan dinamai) oleh berbagai penjelajah Eropa dan Rusia, tapi hermit dari Selandia Baru, Tom Neale yang akhirnya menetap, selama 15 tahun, di tahun 1950-an. Ia menulis buku mengenai pengalamannya, tapi Suwarrow lebih terkenal sebagai sebuah Pulau Harta Karun. Banyak peti koin emas dan harta karun lainnya yang ditemukan sepanjang abad di Suwarrow.
10 . Dark Island

pulau terbesar

Berikut adalah 4 Pulau Terbesar di Dunia berurutan

1.  Greenland
Luas  : 2.175.600 Km²
Wilayah: divisi otonomi Denmark
Greenland dalam bahasa Inggris, atau Tanah Hijau (nama resmi: Kalaallit Nunaat, bahasa Denmark: Grønland), adalah sebuah pulau di Samudra Atlantik bagian utara di arah timur laut Kanada. Luas wilayahnya adalah 2.166.086 km² dan merupakan pulau terbesar di dunia. Pulau ini termasuk wilayah Kerajaan Denmark. Sejak tahun 1979, Tanah Hijau diberi kemandirian dan sejak tahun 1985 tidak lagi menjadi anggota Uni Eropa. Akan tetapi, Ratu Denmark masih tetap menjabat sebagai kepala negara. Ibukota Tanah Hijau adalah Nuuk
2.  Nugini (Papua)
Luas  : 890.000 Km²
Wilayah: Papua Nugini dan Indonesia
Pulau Papua atau Irian atau Guinea Baru (Bahasa Inggris: New Guinea) adalah pulau terbesar kedua (setelah Tanah Hijau) di dunia yang terletak di sebelah utara Australia.
Pulau ini dibagi menjadi dua wilayah yang bagian baratnya dikuasai oleh Indonesia dan bagian timurnya merupakan negara Papua Nugini. Istilah “Papua” digunakan untuk merujuk kepada pulau ini secara keseluruhan. Nugini berasal dari kata New Guinea, nama yang diberikan oleh orang Barat, yang di-Indonesiakan. Mereka dahulu berpendapat bahwa tanah Papua mirip Guinea, sebuah wilayah di Afrika. Jadi mereka sebut Guinea baru.Istilah “Papua” sekarang juga digunakan untuk merujuk kepada provinsi di Papua bagian barat yang dikuasai oleh Indonesia, yaitu Papua dan Papua Barat.Di pulau ini terletak gunung tertinggi di Indonesia, yaitu Puncak Jaya (5.030 m).
3.  Borneo (Kalimantan)
Luas  : 743.330 Km²
Wilayah: Brunei, Indonesia dan Malaysia
Kalimantan adalah sebuah pulau yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah Barat Pulau Sulawesi. Terbagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia dan Malaysia.
Seringkali pulau ini secara keseluruhan disebut Borneo sedangkan wilayah Indonesia disebut Kalimantan, lalu wilayah Malaysia disebut Sarawak dan Sabah. Selain itu ada pula kesultanan Brunei. Pada zaman dahulu, Borneo adalah nama yang dipakai oleh kolonial Inggris dan Belanda, sedangkan nama pulau Kalimantan digunakan oleh penduduk Indonesia. Dalam bahasa Indonesia dahulu, Kalimantan Utara adalah sebutan untuk Borneo Utara (Sabah), tetapi dalam pengertian sekarang Kalimantan Utara adalah Kalimantan Timur bagian utara.
Jadi dalam arti luas Kalimantan meliputi seluruh pulau Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia.
4.  Madagaskar
Luas  : 587.041 Km²
Wilayah: Madagaskar
Secara geologi, Madagaskar berada pada lempeng yang terpisah dari benua utama Afrika. Pertama kali terpisah dari anak benua India, pulau ini bergerak makin mendekati benua itu. Pulau ini adalah daratan tua, sama seperti Australia, sehingga tanahnya kahat bahan mineral akibat tidak adanya aktivitas vulkanik. Kebanyakan tanahnya berwarna merah, menunjukkan keadaan tanah yang telah melapuk.
Akibat isolasi ratusan juta tahun tersebut, flora dan fauna Madagaskar sangat khas dan banyak spesies endemik ditemukan di sana. Keadaan ini mirip dengan yang terjadi pada Pulau Sulawesi.

pulau terkecil di indonesia

Pulau Simping, Pulau Terkecil di Dunia yang Ada di Indonesia

 

Indonesia memang negara kaya. Luas, kaya, dan indah.
Soal pariwisata, Indonesia menjadi salah satu negeri terkuat di Asia. Bukan hanya Bali, banyak pulau dan pantai yang amat menarik minat wisatawan.
Jika memiliki pulau yang paling banyak dikunjungi, Bali, maka Indonesia juga memiliki pulau yang diklaim sebagai pulau terkecil di dunia. Namanya Pulau Simping. Di antara 17.508 pulau di Indonesia, Simping memang paling berukuran mini. Terletak di perairan Bay Mak Jantu, Selatan Singkawang, Kalimantan Barat, pulau ini termasuk dalam kawasan wisata pantai Sinka Park Island.
Pulau Simping merupakan daratan yang tediri dari pasir dan bebatuan yang ditumbuhi beberapa pohon di atasnya. Di sana juga terdapat semacam klenteng kecil, tempat warga Tionghoa setempat bersembahyang. Di pulau mungil ini juga tersedia keindahan pemandangan pantai, laut, dan perbukitan yang mengelilinginya. Maka tak heran. Walaupun sangat kecil Simping tak pernah sepi pengunjung.
Kawasan ini juga termasuk dalam area konservasi dan hutan yang dilindungi. Dan PBB pun sudah mengakui bahwa Simping merupakan pulau terkecil di dunia dan klaim ini semakin membuatnya ramai dikunjungi wisatawan.
Untuk menjangkaunya tidaklah sulit, hanya 20 menit dari kota Singkawang menuju Pantai Teluk Mak Jantu. Jika dari arah Pontianak membutuhkan waktu sekitar 3 Jam perjalanan menuju ke arah Kota Singkawang.
Nah, jika Anda kebetulan mampir ke Pontianak, jangan lewatkan untuk melihat pulau terkecil di dunia ini, ya!
ini adalah beberapa contoh pulau simping :